BANDARLAMPUNG – Keran pendanaan PT Lampung Jasa Utama (LJU) masih disetop. Meski berjanji akan mengucurkan pendanaan, Pemprov Lampung rupanya masih menunggu laporan lengkap dari PT LJU.
’’Sementara belum. Kan rencananya mau ada audiensi dengan LJU dalam waktu dekat ini. Ya akan kita buka dong, mau pakai apa kerjanya. Tapi kita tunggu laporan dari mereka terlebih dulu,’’ jelas Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang kemarin (28/5).
Menurut Berlian Tihang, untuk penambahan modal bagi PT LJU harus lewat APBD Provinsi Lampung. Total dana yang digelontorkan untuk LJU sudah mencapai Rp10 miliar.
’’Untuk sementara memang masih belum ada rencana penambahan modal. Yang akan dibahas semua aspek termasukn mencakup permasalahan yang dihadapi,’’ tukas dia.
Direktur Utama PT LJU Suherman menyatakan, PT LJU akan berusaha menghasilkan pendapatan asli daerah bagi Lampung. Suherman menegaskan, PT LJU siap untuk masuk ke bisnis-bisnis skala besar yang menguntungkan.
’’Kalau misalnya bagus, nggak ada salahnya bergerak di bidang kontraktor,’’ ucap dia. Yang jelas, menurut dia, infrastruktur merupakan bidang yang dinilai bisa menguntungkan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Lampung Mundzir menyatakan, rencananya dalam waktu sepekan ke depan pihaknya menggelar hearing dengan PT LJU. Hearing itu dimaksudkan untuk mengetahui visi-misi PT LJU di bawah kepemimpinan manajemen yang baru.
’’Itu akan kita jadwalkan dalam waktu sepekan ke depan,’’ jelas dia. Legislator asal PPP itu menyatakan, PT LJU harus mencari keuntungan tanpa meninggalkan core bisnisnya. Ia juga sepakat jika pendanaan jangan dibuka sebelum PT LJU benar-benar siap kembali beroperasi
Tercatat, LJU juga merupakan perusahaan yang nantinya bergabung dalam konsorsium jembatan Selat Sunda (JSS). Pemprov sebelumnya sudah menyetop pendanaan bagi PT LJU. Penyetopan pendanaan itu dilakukan sebagai jawaban atas LHP BPK RI terkait penyertaan modal pemprov di PT LJU. Dalam kurun waktu 2 tahun, total sudah Rp10 miliar yang sudah digelontorkan pemprov ke PT LJU.
Asisten Bidang Umum Pemprov Lampung Adeham menegaskan, gubernur mempunyai kebijakan penyetopan pendanaan ke LJU. Dia mengungkapkan, dalam kurun dua tahun belakangan, belum ada laba yang diperoleh LJU. ’’Laba hanya sedikit. Dibandingkan pengeluaran dan pemasukan, lebih besar pengeluaran,’’ bebernya.
Penyetopan itu, kata Adeham, dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi keuangan di PT LJU. (wdi/c3/wan)
Sumber : Radar Lampung, Selasa, 29 Mei 2012