PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2022

 

BPK Perwakilan Provinsi Lampung, yang diwakili oleh Kasetlan Maula Rusindrawan menghadiri acara Penyerahan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran TA 2022), TKDD (Transfer Ke Daerah dan Dana Desa) dan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Menghadapi Natal 2021 dan Tahun Baru 2021 di Hotel Novotel Bandar Lampung, Rabu, 1 Desember 2021.

Pada kesempatan tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) Lampung, Ade Rohman, mengimbau Pemerintah Provinsi Lampung langsung memproses penyerapan anggaran 2022. Ia mengharapkan pada 2022 kinerja pelaksanaan anggaran masing-masing Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah dapat ditingkatkan dan menjadi semakin berkualitas sesuai dengan capaian dan yang ditetapkan. Anggaran belanja di Lampung dialokasikan sebesar Rp29,43 triliun. Nilai itu dibagi kepada K/L sebesar Rp8,36 triliun dan dana transfer daerah Rp21,07 triliun. Penyerahan DIPA 2022 itu diserahkan kepada 10 kepala satuan kerja dan 15 kepala daerah di Provinsi Lampung.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya mengatakan target pertumbuhan  ekonomi  sejalan dengan upaya  pemerintah menangani pandemi Covid-19. Meski demikian, dibutuhkan kerja  sama  antara Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota dalam  penanganan Covid-19 guna memulihkan dan meningkatkan perekonomian. Menurutnya, pertumbuhan  ekonomi di Lampung  bisa  terus bangkit ketika persebaran Covid-19 dapat ditekan dan masyarakat tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan  Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung Mulyadi Irsan mengatakan tahun  2022  belanja  daerah difokuskan  kepada  pemulihan  ekonomi  dan  penanganan kesehatan. Pengelolaan  ekonomi  mulai dari  peningkatan  usaha  mikro, kecil,  dan  menengah  (UMKM) akan  menjadi  fokus  utama, karena UMKM merupakan penguatan ekonomi. Sejalan  dengan  hal  tersebut upaya  hilirisasi  sumber  daya alam  menjadi  faktor  utama. Diharapkan  ekonomi yang  semula  anjlok karena pandemi  bisa  kembali bangkit.